Bahan Kimia Berbahaya Dalam Makanan
Bahan Kimia Berbahaya Dalam Makanan
Hampir seluruh manusia zaman sekarang mengkonsumsi makanan dengan zat kimia berbahaya di dalam nya. Zat kimia berbahaya ini apabila menumpuk di tubuh dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Zat kimia berbahaya yang di campurkan pada makanan di sebut dengan zat adiktif maknana. Zat adiktif makanan yang dimaksud dalam hal ini adalah pengawet, penyedap, pewarna, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal, pemucat, pengental, dan anti gumpal. Keamanan pangan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena dapat berdampak pada kesehatan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Keracunan akibat mengonsumsi makanan menduduki posisi paling tinggi di dunia, yaitu 66,7%, dibandingkan dengan keracunan akibat penyebab lain. Salah satu penyebab keracunan makanan adalah adanya cemaran kimia dalam makanan tersebut. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang digunakan secara sengaja ditambahkan pada makanan atau minuman agar memperbaiki tampilan makanan/minuman. Beberapa bahan tambahan pangan diantaranya bahan pengawet, pemanis, pengenyal, dan pewarna.
Contoh dari bahan pengawet adalah formalin. Formalin biasanya digunakan sebagai bahan pengawet mayat dan pengawet hewan untuk penelitian. Tetapi banyak pedagang yang menggunakan formalin untuk mengawetkan makanan mereka. Terdapat juga asam borat atau yang dikenal dengan nama boraks dalam kesehariannya berfungsi sebagai pembersih, fungisida, herbisida dan insektisida yang bersifat toksik pada manusia. Zat pemanis sintetis dan pewarna tekstil juga sering di gunakan dalam makanan karena harganya yang murah dan warna yang lebih menarik dibandingkan dengan pewarna makanan.
Pewarna makanan yang biasa digunakan produsen adalah Rhodamine B dan Methanyl Yellow. Kedua pewarna ini bersifat karsinogenik, sehingga penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kanker dan tumor pada organ tubuh manusia. Belakangan ini banyak ditemukan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti tahu, bakso, pasta, dan jajanan sekolah. Hal ini mengacu pada sikap kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengkonsumsi makanan jenis ini. Makanan ini sering dijual di lingkungan sekolah oleh penjual makanan dan juga tersedia secara bebas di masyarakat.
Kualitas makanan yang di konsumsi buruk akan memengaruhi asupan makanan, yang menyebabkan beberapa penyakit. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya dan penyakit yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi makanan yang mengandung formaldehida, boraks, pemanis sintetis, dan pewarna tekstil; tidak mengetahui cara sederhana dan mudah untuk mengetahui adanya formalin, boraks, pemanis sintetis dan pewarna tekstil dalam makanan; dan mereka tidak memiliki keterampilan untuk dengan mudah dan langsung mengidentifikasi bahan kimia berbahaya dalam makanan seperti formaldehida, boraks, pemanis sintetis dan pewarna tekstil.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berulang kali menemukan bahwa produk-produk seperti sirup, mie, tahu, dan bakso mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu mengandung pengawet berbahaya (benzoat, formalin, dll.), pengawet berbahaya (boraks, dll.), pewarna berbahaya (rhodamine-B, methanyl yellow, dll.), pemanis buatan (aspartam, sorbitol, dll.), dan zat tambahan lainnya yang berlebihan dosis. Sederhananya, cukup sulit untuk menentukan apakah makanan olahan yang ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi jika dosisnya sangat rendah. Namun, jika dosisnya cukup besar, kita dapat mengetahui apa yang terlihat nyata dengan melihatnya. Bahaya yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat tersebut antara lain kanker, tumor, ginjal, asam urat, gangguan pada otak, iritasi pada kulit, sesak nafas, radang tenggorokan dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar