Eurotrofikasi dan Dampak Bagi Lingkungan
Eurotrofikasi dan Dampak Bagi Lingkungan
Eutrofikasi merupakan suatu proses pengkayaan perairan, terutama oleh nitrogen dan fosfor, dan elemen lainnya seperti silikon, potassium, kalsium dan mangan yang menyebabkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air yang dikenal dengan istilah blooming. Kejadian eutrofikasi banyak ditemukan di dalam danau atau waduk, terutama jika danau atau waduk berdekatan dengan daerah urban atau daerah pertanian. Faktor pembatas sebagai penentu eutrofikasi adalah unsur fosfor dan nitrogen. Pada umumnya, rata-rata tumbuhan air mengandung nitrogen sebesar 0,7 % dan fosfor 0, 09% dari berat basah. Nitrogen membatasi proses eutrofikasi jika kadarnya kurang dari delapan kali kadar fosfor dan fosfor membatasi proses eutrofikasi jika kadar nitrogen lebih dari delapan kali kadar fosfor,
Eutrofikasi disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya karena ulah manusia yang tidak ramah lingkungan dan adanya emisi nutrisi dan industri. Limbah nutrisi bisa berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri, industri, detergen, pupuk pertanian, limbah manusia, dan peternakan. Proses terjadinya eutrofikasi membutuhkan waktu yang sangat lama (ribuan tahun), namun akibat perkembangan teknologi yang menyokong modernisasi dan tidak diiringi dengan kearifan lingkungan maka hanya dalam hitungan puluhan tahun atau beberapa tahun saja dapat terjadi eutrofikasi.
Pada umumnya pendangkalan danau terjadi diakibatkan oleh beberapa hal antara lain: tata guna lahan yang dialihkan sebagai daerah permukiman dan pertanian, pencemaran dengan penggunaan bahan-bahan kimia, baik dari limbah rumah tangga maupun sisa pembuangan dari pertanian, dan juga terjadinya erosi.
Penambahan nitrat dan fosfat yang berlebihan dapat meningkatkan kadar di air melebihi kebutuhan minimal organisme perairan sehingga menyebabkan pertumbuhan secara berlebihan sehingga menurunkan kualitas air. Selain itu keadaan ini juga dapat mengurangi nilai sumber daya air, nilai estetika, pariwisata, dan perikanan. Pendangkalan terjadi karena tingginya tingkat erosi pada saat musim hujan. Tanah yang berasal dari lahan di daerah tangkapan terbawa air larian. Tanah yang mencapai air danau mengandung sejumlah unsur hara. Keadaan ini makin diperburuk oleh kondisi danau karena tidak terdapat aliran air keluar sehingga pencemar akan mengalami akumulasi. Akibat sedimentasi ini, banyak perubahan terjadi pada lingkungan dan biota danau. Sedimentasi memicu pendangkalan kedalaman danau.
Solusi dampak eutrifikasi yang dapat di lakukan yaitu:
- Membatasi konsumsi bahan kimiawi yang mengandung unsur fosfat yang berlebihan.
- Membatasi pertumbuhan penduduk karna populasi yang semakin banyak mengakibatkan meningkatnya kontribusi fosfat ke dalam lingkungan air.
- Pemerintah juga harus mendorong para pengusaha agar produk detergen tidak lagi mengandung fosfat.
- Adanya peran pemerintah di sektor pertanian agar penggunaan pupuk nitrogen tidak berlebihan.
- Bagi masyarakat dianjurkan untuk tidak berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung aditif fosfat atau diusahakan makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak mengandung bahan aditif fosfat.
Daftar Pustaka
Gede Purnama, S. (2016). Eurotrofikasi dan Dampak Bagi Lingkungan Sekitar : Kasus di Danau Buyan. Denpasar: Universitas Udayana.
https://id.wikipedia.org/wiki/Eutrofikasi (di akses pada tanggal 12 Juni 2023 pukul 12.43 WIB)
https://kaltim.tribunnews.com/2015/08/14/pendangkalan-danau-limboto-jadi-tempat-singgah-burung-migran?page=2 (di akses pada tanggal 12 Juni 2023 pukul 14.04 WIB)
Komentar
Posting Komentar